Apa Saja Penyebab Dari Mimpi Buruk?
Mimpi buruk merupakan kondisi yang
menyebabkan seseorang diliputi oleh perasaan cemas, tertekan, takut, bahkan
teror yang kuat saat dia tidur. Kondisi ini biasanya terjadi di malam hari dan
yang mengalaminya sebagian besar adalah anak-anak berusia antara 3-6 tahun.
Mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak
biasanya disebabkan oleh hal-hal yang membuat mereka khawatir atau takut
sebelumnya, misalnya karena menonton film atau membaca buku cerita seram.
Ketika anak-anak mengalami mimpi buruk
dalam tidurnya, biasanya mereka akan terbangun seketika dan menceritakan
kejadian dalam mimpi buruk tersebut pada orang tua sesuai dengan apa yang
mereka ingat.
Meskipun sebagian besar dialami oleh
anak-anak, mimpi buruk juga bisa dialami oleh orang dewasa, hanya saja penyebabnya
tidak sesederhana pada anak-anak. Mimpi buruk yang dialami oleh orang dewasa
bisa disebabkan beberapa faktor seperti:
- Trauma
- Stres
- Efek samping obat seperti penghambat beta, antihipertensi, dan antidepresan
- Kurang tidur
- Menderita penyakit gangguan tidur
- Menderita gangguan psikologi, misalnya gangguan kecemasan.
- Diagnosis mimpi buruk
Mimpi buruk biasanya jarang terjadi setiap
hari. Dampak mimpi buruk hanya pada penurunan kualitas tidur dan tidak
berbahaya secara fisik. Meskipun begitu, mimpi buruk juga bisa menjadi sesuatu
yang mengganggu apabila seseorang mengalaminya hampir tiap hari. Kurangnya jam
tidur serta kualitasnya yang menurun, lambat laun akan berdampak kepada
kesehatan seseorang. Karena itu temuilah dokter jika hal tersebut terjadi pada Anda.
Untuk mengetahui apakah mimpi buruk yang
Anda sering alami berkaitan dengan penyakit gangguan tidur, dokter biasanya
akan menyarankan sebuah metode diagnosis yang disebut polisomnografi atau
perekaman aktivitas tidur.
Pemeriksaan ini mengharuskan Anda bermalam.
Selain akan memantau tidur Anda melalui kamera, dokter juga akan melakukan
pengujian dengan cara memasang sensor pada kepala dan bagian tubuh Anda yang
lainnya. Pemasangan sensor ini berguna agar dokter mengetahui:
- Ritme atau detak jantung
- Tingkat oksigen dalam darah
- Deru napas
- Gelombang otak
- Gerakan mata dan kaki
- Data yang didapat dari pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan apakah Anda mengalami gangguan tidur dan jenisnya.
- Penanganan mimpi buruk pada anak-anak
Jika anak Anda mengalami mimpi buruk,
cobalah untuk menenangkannya dan membuat dia senyaman mungkin. Pandu anak Anda
untuk melakukan terapi sederhana, yaitu dengan menarik napas dalam-dalam, agar
dia tenang.
Setelah situasi terkendali, mintalah anak
Anda menceritakan kembali apa yang dilihat dalam mimpi buruknya itu dan berikan
pengertian bahwa itu tidak nyata dan tidak akan bisa menyakiti dia. Bila perlu,
hibur anak Anda dengan menceritakan ulang mimpi buruk tersebut dan berikan
ending (akhir) cerita yang membahagiakan (kreasi ulang). Dengan begitu si Anak
akan percaya bahwa makhluk-makhluk dalam mimpinya tersebut bukan makhluk jahat.
Alternatif lainnya adalah dengan meminta
anak Anda menggambar makhluk yang ada di dalam mimpi buruknya tersebut pada
secarik kertas kemudian “ajak bicara” agar tidak mengganggunya lagi.
Agar anak Anda bisa tidur kembali dengan
tenang dan nyaman setelah langkah-langkah peredaan Anda lakukan, Anda bisa
meninggalkan kamarnya dalam keadaan terang dan pintu terbuka. Apabila Anak Anda
masih merasa takut, Anda bisa menemaninya tidur.
Penanganan mimpi buruk pada orang dewasa
Pengobatan mimpi buruk pada orang dewasa
diperlukan jika kondisi tersebut sudah mengganggu kesehatan serta kegiatan Anda
sehari-hari.
Apabila gangguan mimpi buruk diakibatkan
oleh masalah psikologi, seperti gangguan kecemasan dan stres, dokter biasanya
akan menyarankan konseling atau membantu Anda melalui teknik-teknik pereda
stres. Hampir sama dengan penanganan mimpi buruk yang disebabkan oleh trauma,
dokter biasanya akan menyarankan terapi citra atau imagery rehearsal therapy
(IRT) yang bertujuan menurunkan frekuensi mimpi buruk. Pada terapi ini,
penderita akan diingatkan pada mimpi buruknya dalam keadaan sadar dan diberikan
akhir cerita yang menyenangkan pada mimpi tersebut. Kemudian pasien akan
disarankan untuk mengulang-ulang cerita tersebut di pikirannya.
Apabila gangguan mimpi buruk disebabkan
oleh efek samping obat dari suatu pengobatan yang tengah Anda jalani (misalnya
obat penghambat beta, antihipertensi, dan antidepresan), sebaiknya
konsultasikan kembali kepada dokter yang meresepkannya agar diberikan solusi
alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar