Apa itu E Coli ?
Escherichia coli atau sering disebut dengan
nama E. coli adalah sejenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia
yang sehat. Bakteri E. coli sendiri terdapat beberapa jenis. dan kebanyakan
dari bakteri ini tidak berbahaya. Meski demikian, sebagian di antaranya bisa
menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius.
Beberapa galur bakteri E. coli bisa
menghasilkan racun yang cukup berbahaya dan bisa menyebabkan kondisi yang
serius. Salah satunya adalah galur bakteri E. coli 0157 sebagai jenis yang bisa
membahayakan tubuh, seperti mengakibatkan diare bercampur darah, kram perut,
dan muntah-muntah.
Infeksi bakteri E. coli yang terjadi pada
manusia biasanya berasal dari makanan dan minuman yang terkontaminasi, terutama
sayuran mentah dan juga daging yang kurang matang. Untuk menurunkan risiko
mengalami infeksi usus, persiapan memasak dan kebersihan makanan sangat penting
untuk dijaga.
Gejala-gejala Akibat Infeksi E. Coli
Gejala infeksi bakteri E. coli biasanya
dimulai tiga hingga empat hari setelah tubuh terpapar oleh bakteri, tapi Anda
akan mulai merasa sakit pada satu hari hingga lebih dari satu minggu kemudian.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul akibat infeksi E. coli:
- Perut kram.
- Diare, dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, dan bahkan berdarah.
- Kehilangan selera makan.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Kelelahan.
Gejala-gejala ini biasanya bertahan hingga
satu minggu jika tidak terjadi komplikasi, tapi beberapa infeksi E. coli bisa
sangat berbahaya. Semua orang yang mengalami infeksi E. coli berisiko terhadap
komplikasi, tapi komplikasi lebih cenderung terjadi pada anak-anak. Hal ini
disebabkan anak-anak lebih susah untuk bertahan ketika kehilangan banyak cairan
dan darah akibat muntah dan diare.
Salah satu komplikasi paling serius dan
bisa membahayakan nyawa dari infeksi E. coli adalah sindrom hemolitik uremik,
yaitu sebuah kondisi ketika sel darah merah menjadi rusak dan bisa berakibat
pada gagal ginjal.
Bagaimana Seseorang Bisa Terinfeksi E.
coli?
Sebagian jenis dari bakteri tersebut bisa
menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh E. coli bisa
terjadi meski Anda hanya menelan sebagian kecil makanan atau air yang sudah
terkontaminasi. Misalnya, Anda bisa terinfeksi meski hanya memakan sedikit
daging yang kurang matang atau karena menelan sedikit air dari kolam renang
umum yang terkontaminasi.
Di antara banyaknya jenis bakteri E. coli,
ada sebagian yang bisa menyebabkan diare. Beberapa jenis E. coli, termasuk di
antaranya E. coli 0157, menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus
kecil dan mengakibatkan terjadinya diare yang bercampur dengan darah.
Berikut ini beberapa cara yang bisa
menyebabkan bakteri masuk ke tubuh manusia.
Melalui makanan terkontaminasi. Cara yang
paling umum bagi seseorang bisa terinfeksi bakteri E. coli adalah melalui
makanan yang terkontaminasi, misalnya mengonsumsi daging giling yang tercemar
bakteri E. coli dari usus binatang, meminum susu mentah, dan memakan
produk-produk mentah, terutama sayuran bayam dan selada.
Melalui air yang terkontaminasi. Kotoran
manusia dan binatang bisa mencemari air tanah dan juga air di permukaan. Rumah
dengan sumur pribadi sangat berisiko tercemar bakteri E. coli karena biasanya
tidak memiliki sistem pembasmi bakteri. Kolam renang atau danau yang terkontaminasi
dengan kotoran juga bisa menginfeksi seseorang dengan bakteri E. coli.
Kontak langsung dari orang ke orang. Orang
dewasa maupun anak-anak yang lupa mencuci tangan setelah buang air besar bisa
menularkan bakteri ini ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makanan.
Binatang. Orang-orang yang bekerja dengan
binatang, terutama sapi, kambing, dan domba, lebih berisiko terkena infeksi
bakteri E. coli. Mereka yang bekerja dengan binatang-binatang ini, atau berada
di lingkungan dengan kelompok binatang ini harus lebih rajin mencuci tangan
dengan bersih.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko infeksi bakteri E. coli.
Usia. Anak-anak dan orang tua lebih
berisiko mengalami sakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli.
Sistem kekebalan tubuh lemah. Misalnya
penderita AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi akan lebih berisiko
terkena infeksi E. coli.
Penurunan kadar asam dalam perut. Asam
lambung bisa memberikan perlindungan terhadap bakteri E. coli. Sebagian
obat-obatan ada yang berfungsi menurunkan kadar asam perut dalam tubuh dan
sebagai akibatnya risiko terinfeksi E. coli bisa meningkat.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang
mewajibkan Anda untuk segera menemui dokter.
- Diare yang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik setelah lima hari pada orang dewasa, atau selama dua hari jika terjadi pada bayi dan anak-anak.
- Demam disertai diare.
- Muntah-muntah selama lebih dari 12 jam. Jika terjadi pada bayi di bawah usia tiga bulan, segera temui dokter anak.
- Munculnya gejala dehidrasi, seperti jumlah urine menurun, merasa sangat haus, atau kesadaran yang menurun.
- Tidak bisa mempertahankan cairan dalam tubuh.
- Sakit perut tidak hilang setelah buang air besar.
- Tinja yang bercampur dengan nanah atau darah.
- Cara Mengobati Infeksi E. coli
Infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan
infeksi saluran pencernaan biasanya tidak ditangani dengan antibiotik karena
bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius. Yang terpenting dalam
menangani kondisi ini adalah dengan meminum banyak air putih untuk menggantikan
cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Selain itu Anda juga
disarankan untuk istirahat secukupnya.
Untuk mengatasi dehidrasi pada anak yang
mengalami diare, cairan oralit bisa membantu memulihkan cairan dalam tubuh
mereka. Selain itu, oralit juga berfungsi menggantikan sodium, potasium, dan
juga glukosa dalam tubuh.
Jangan memberikan obat-obatan antidiare
yang akan melambatkan sistem pencernaan Anda karena obat ini akhirnya akan
mencegah terbuangnya racun keluar dari tubuh. Jika infeksi E. coli yang terjadi
cukup serius dan menyebabkan sindrom hemolitik uremik, Anda harus segera
dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hal-hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah
Infeksi E. coli
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mencegah infeksi bakteri E. coli, yaitu:
- Mencuci tangan hingga bersih sebelum memasak, menyajikan, atau mengonsumsi makanan.
- Mencuci tangan setelah menyentuh binatang atau bekerja di lingkungan dengan banyak binatang.
- Hindari kontaminasi silang dengan mengupayakan memakai peralatan masak dan peralatan makan yang bersih.
- Jauhkan daging mentah dari makanan dan benda bersih lainnya.
- Hindari mengonsumsi susu mentah.
- Jangan menyiapkan atau memasak makanan jika Anda sedang diare.
- Sering mencuci tangan terutama setelah berada di lingkungan publik dan setelah keluar dari toilet.
- Tidak meminum air dari kolam renang umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar